I.
LATAR BELAKANG
Peredaran gelap narkoba
mengkhawatirkan di Indonesia. Negara ini bukan saja menjadi daerah peredaran
narkoba melainkan menjadi produsen narkoba. Beberapa pabrik narkoba tertangkap
ada di Indonesia. Kasus prevalensi penyalahguna narkoba mencapai 4,2 juta orang
(BNN, 2011).
Berdasarkan
penelitian UI dan BNN prevalensi peredaran narkoba di Bali sebesar 50.553 orang
yakni coba pakai sebanyak 17.678 orang, teratur pakai 28.331 orang, pecandu
suntik sebanyak 994 orang dan pecandu bukan suntik 16.731 orang.
Bali sebagai kawasan
pariwisata dunia berpotensi menjadi daerah produksi dan peredaran narkoba. Berdasarkan
data dari Polda Bali terdapat peningkatan kasus peredaran narkoba dan Kabupaten
Denpasar, Badung dan Gianyar yang paling banyak.
Tabel 1. Data Pengungkapan Kasus
Narkoba 2010 s.d 2014 berdasarkan wilayah.
NO
|
TKP WILAYAH
|
TAHUN
|
||||
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
||
1
|
DENPASAR
|
265
|
194
|
249
|
255
|
154
|
2
|
BULELENG
|
53
|
79
|
46
|
93
|
47
|
3
|
TABANAN
|
42
|
44
|
52
|
35
|
31
|
4
|
GIANYAR
|
107
|
141
|
132
|
105
|
49
|
5
|
BANGLI
|
19
|
28
|
61
|
81
|
91
|
6
|
KLUNGKUNG
|
52
|
46
|
60
|
54
|
29
|
7
|
KR. ASEM
|
72
|
84
|
43
|
39
|
8
|
8
|
JEMBRANA
|
33
|
61
|
88
|
74
|
24
|
9
|
BADUNG
|
147
|
110
|
134
|
106
|
59
|
|
|
790
|
887
|
865
|
842
|
492
|
Tabel 2. Barang Bukti yang
diamankan
NO
|
BARANG BUKTI
|
TAHUN
|
TAHUN
|
TAHUN
|
KET
|
2012
|
2013
|
2014
|
|||
1
|
NARKOTIKA
|
|
|
|
|
|
GANJA
|
71192.8
|
25685.32
|
17178.24
|
GRAM
|
|
HEROIN
|
8.81
|
379.44
|
-
|
GRAM
|
|
HASISH
|
3965.44
|
157.73
|
141.49
|
GRAM
|
|
COCAINE
|
4673.44
|
7.74
|
128.99
|
GRAM
|
|
SHABU
|
1505.84
|
9749.593
|
14230.246
|
GRAM
|
|
ECTACY
|
3019.25
|
178
|
507.25
|
BUTIR
|
|
ECTACY
|
288.14
|
24.96
|
141.33
|
GRAM
|
2
|
OBAT DAFTAR G & BAHAN BERBAHAYA
|
|
|
|
|
|
OBAT DAFTAR G
|
1914
|
1943
|
16785
|
BUTIR
|
|
OBAT DAFTAR G / BAHAN JAMU
|
-
|
|
-
|
GRAM
|
|
KETAMINE
|
-
|
|
-
|
GRAM
|
|
|
|
|
|
|
3
|
MIRAS
|
|
|
|
|
|
ARAK / TUAK
|
16967
|
18964
|
8569
|
LITER
|
|
ANGGUR , WISKY , VODKA
DLL
|
818
|
1033
|
12503
|
BOTOL
|
|
|
|
|
|
|
4
|
UANG
|
|
|
|
|
|
RUPIAH
|
28.000.000
|
25.050.000
|
700.000
|
RUPIAH
|
|
DOLAR USA
|
-
|
|
|
DOLAR
|
Tabel 2. Menunjukkan
barang bukti yang disita dari para pemakai dan pengedar jumlahnya cukup besar.
Saat ini pola peredaran yang banyak adalah Ganja dan Shabu. Kejadian ini sangat
mengkhawatirkan bagi generasi mendatang. Peredaran narkoba justru banyak
terjadi di kawasan pariwisata seperti Kuta, Nusa Dua, Sanur dan Ubud.
Penyalahgunaan narkoba
semakin marak dikalangan remaja yang rata-rata berpendidikan SMU. Upaya
penanggulangan perlu dilakukan secara komprehensif. Menimbang hal tersebut maka
dikembangkan program desa Bebas Narkoba yang bekerjasama dengan Desa Adat serta
pelaku pariwisata di Bali.
II.
TUJUAN
Program ini bertujuan untuk
a.
Melakukan sosialisasi pada para pengusaha di
kawasan pariwisata
b.
Membentuk tim desa wisata bebas narkoba
c.
Membentuk tenaga fasilitator dan promkes
tentang penanggulangan narkoba
d.
Pengembangan klinik konseling narkoba
e.
Pembentukan desa
binaan bebas narkoba
III.
TEMPAT DAN WAKTU
Kegiatan ini akan dilaksanakan di 3 kawasan wisata
yakni Kuta, Sanur, Ubud selama 6 bulan. Akan diperpanjang sesuai dengan
kebutuhan serta anggaran.
IV.
KEGIATAN
1. Sosialisasi pada tokoh masyarkat di kawasan wisata
Advokasi
dan sosialisasi akan dilakukan pada tokoh masyarakat di kawasan wisata dengan
mengumpulkan Kepala desa, Bendesa Adat, kepala lingkungan, LSM, ketua PKK, Seka
truna-truni.
2. Membentuk tim desa wisata bebas narkoba
Pembentukan tim desa wisata bebas narkoba akan bekerjasama
dengan Bupati di 3 wilayah yakni Bupati Badung, Wali Kota Denpasar dan Bupati
Gianyar. Agar dibuatkan SK penetapan tim Desa Wisata Bebas Narkoba.
3. Sosialisasi
pada pengusaha hotel pada pengusaha hotel, restaurant, villa, karoke,
café, night club
Sosialisasi dilakukan pada pengusaha
fasilitas pariwisata dilakukan bekerjasama dengan Persatuan hotel dan
restaurant Indonesia (PHRI) Bali untuk mengumpulkan serta mengadakan
sosialisasi bersama BNN Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pelatihan
akan diberikan kepada seka truna-truni di Kawasan Wisata Kuta, Sanur dan Ubud
untuk dijadikan fasilitator dalam kegiatan mewujudkan desa wisata bebas
narkoba. Kegiatan ini nantinya akan di adakan secara berkelanjutan di
masing-masing banjar.
5.
Pengembangan
klinik konseling narkoba di puskesmas bagian program IPWL.
Untuk mendapatkan informasi lebih rinci serta mewujudkan layanan
promotif dan preventif maka di puskesmas akan dikembangkan program klinik
konseling narkoba bagian dari program IPWL. Mereka yang dating diharapkan dapat
informasi detail tentang bahaya narkoba serta upaya untuk mengatasi
kecanduannya.
6. Pembentukan desa binaan bebas narkoba
Desa binaan bebas
narkoba akan difasilitatori oleh kelompok fasilitator anti narkoba dan HIV dari
Universitas Udayana dengan melibatkan program KKN dari berbagai universitas.
Pas banget dan sangat mendukung program desa wisata bebas narkoba dari SKM yang ditempatkan dipedesaan adalah satu tujuan dengan Program kita bersama yaitu "SATU SKM SATU DESA & KELURAHAN untuk INDONESIA SEHAT, Syukur bali bisa menjadi Inspirasi dan model Basional untuk penempatan SKM di Desa,..Salam #SKMbersatu
BalasHapushttps://agus34drajat.wordpress.com/2012/07/22/program-satu-skm-satu-desa-untuk-indonesia-sehat/