Rabu, 29 Juli 2015

Persakmi kerjasama dengan BNP Bali wujudkan kawasan Desa Wisata Bebas Narkoba



          

          Peningkatan jumlah penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya terus meningkat. Tindakan nyata dalam upaya penanggulangannya perlu segera dilakukan. Berbagai langkah telah dilaksanakan dalam mengatasi peredaran gelap narkoba.
            Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Daerah Bali turut berperan aktif dalam mengatasi kondisi ini. Persakmi Bali pada Selasa, 28 Juli 2015 melakukan audensi pada Kepala Badan Narkotika Propinsi Bali serta jajarannya.
            Menurut Ketua Persakmi Bali Sang Gede Purnama, SKM, MSc jumlah penyalahguna narkoba di Provinsi Bali saat ini mencapai angka 66.785 orang ini berdasarkan survei BNN dan UI. Kita perlu kerja keras untuk mengatasi masalah ini. Generasi muda kita sangat rentan terhadap pengaruh narkoba ini. Bali menjadi target peredaran narkoba internasional sejak lama. Kita perlu tindakan nyata dalam mengatasi ini.
            Saat ini Persakmi Bali mencanangkan program gerakan Kawasan Wisata Bebas Narkoba yang dalam kegiatannya bekerjasama dengan Badan Narkotika Provinsi dan Kabupaten. Melalui audensi ini diharapkan ada kesepakatan bersama terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya kata beliau menambahkan.
            Sementara itu Kepala BNP Bali Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa, SH mengatakan sangat senang akan adanya organisasi sepeti Persakmi bersedia mendukung kegiatan penanggulangan narkoba. Selama ini peredaran narkoba dilakukan oleh mafia yang sangat tersembunyi. Jadi perlu keterlibatan masyarakat secara aktif untuk menanggulanginya.