Sabtu, 28 Februari 2015

Laporan Kegiatan Seminar Penanggulangan Narkoba di Kuta



Seminar penanggulangan narkoba dilaksanakan pada Jumat, 27 Februari 2015 bertempat di Hotel Baruna, Tuban-Kuta Bali yang dihadiri 51 perwakilan hotel yang ada di Bali 


Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara PERSAKMI BALI dengan Bali Hotel Association (BHA).


Pembicara seminar ada 3 yakni 


I. Badan Narkotika Provinsi Bali 

pembicara : Ketut Adi Lisdiani, SKM, MHP.Ed

jabatan  : Ka. Bid. Pencegahan BNNP-Bali

materi  : Penanggulangan narkoba


II. Polda Bali 

pembicara : Kompol I Wayan Tantra 

Jabatan  : Kasubag Min Ops dit. Res Narkoba Polda Bali

materi  : Kasus Narkoba di Bali 


III. Persakmi Bali 

Pembicara : Sang Gede Purnama, SKM, MSc

Jabatan : Ketua Persakmi Bali

Materi : Mewujudkan kawasan wisata bebas narkoba


Selasa, 17 Februari 2015

Seminar terkait narkotika dan obat terlarang





 

Kami Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat (PERSAKMI) Provinsi Bali bekerjasama dengan Asosiasi Hotel di Bali mengadakan “Seminar terkait Narkotika dan Obat-Obat Terlarang”


Hari/tanggal                            : Jumat, 27 Februari 2015

Waktu                                     : 8.30 sampai dengan 12.30

Tempat                                    : Holiday Inn Resort Baruna

                                                Jl. Wana Segara 33, Tuban, Kuta

Peserta : 75 orang 

 

 

Pembicara I : Polda Bali
Materi : Kejadian narkoba di Bali

Pembicara II : BNP Provinsi Bali
Meteri: Upaya penanggulangan narkoba


Pembicara III : Ketua PERSAKMI Bali 
Materi : Mewujudkan kawasan bebas narkoba

Program Desa Wisata Bebas Narkoba



      I.        LATAR BELAKANG

Peredaran gelap narkoba mengkhawatirkan di Indonesia. Negara ini bukan saja menjadi daerah peredaran narkoba melainkan menjadi produsen narkoba. Beberapa pabrik narkoba tertangkap ada di Indonesia. Kasus prevalensi penyalahguna narkoba mencapai 4,2 juta orang (BNN, 2011).
            Berdasarkan penelitian UI dan BNN prevalensi peredaran narkoba di Bali sebesar 50.553 orang yakni coba pakai sebanyak 17.678 orang, teratur pakai 28.331 orang, pecandu suntik sebanyak 994 orang dan pecandu bukan suntik 16.731 orang.
Bali sebagai kawasan pariwisata dunia berpotensi menjadi daerah produksi dan peredaran narkoba. Berdasarkan data dari Polda Bali terdapat peningkatan kasus peredaran narkoba dan Kabupaten Denpasar, Badung dan Gianyar yang paling banyak.

Tabel 1. Data Pengungkapan Kasus Narkoba 2010 s.d 2014 berdasarkan wilayah.
NO
TKP WILAYAH
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
1
DENPASAR
265
194
249
255
154
2
BULELENG
53
79
46
93
47
3
TABANAN
42
44
52
35
31
4
GIANYAR
107
141
132
105
49
5
BANGLI
19
28
61
81
91
6
KLUNGKUNG
52
46
60
54
29
7
KR. ASEM
72
84
43
39
8
8
JEMBRANA
33
61
88
74
24
9
BADUNG
147
110
134
106
59


790
887
865
842
492






Tabel 2. Barang Bukti yang diamankan
NO
BARANG BUKTI
TAHUN
TAHUN
TAHUN
KET
2012
2013
2014
1
NARKOTIKA





GANJA
71192.8
25685.32
17178.24
GRAM

HEROIN
8.81
379.44
-
GRAM

HASISH
3965.44
157.73
141.49
GRAM

COCAINE
4673.44
7.74
128.99
GRAM

SHABU
1505.84
9749.593
14230.246
GRAM

ECTACY
3019.25
178
507.25
BUTIR

ECTACY
288.14
24.96
141.33
GRAM
2
OBAT DAFTAR G & BAHAN BERBAHAYA





OBAT DAFTAR G
1914
1943
16785
BUTIR

OBAT DAFTAR G / BAHAN JAMU
-

-
GRAM

KETAMINE
-

-
GRAM






3
MIRAS





ARAK / TUAK
16967
18964
8569
LITER

ANGGUR , WISKY , VODKA  DLL
818
1033
12503
BOTOL






4
UANG





RUPIAH
28.000.000
25.050.000
700.000
RUPIAH

DOLAR USA
-


DOLAR

Tabel 2. Menunjukkan barang bukti yang disita dari para pemakai dan pengedar jumlahnya cukup besar. Saat ini pola peredaran yang banyak adalah Ganja dan Shabu. Kejadian ini sangat mengkhawatirkan bagi generasi mendatang. Peredaran narkoba justru banyak terjadi di kawasan pariwisata seperti Kuta, Nusa Dua, Sanur dan Ubud.
Penyalahgunaan narkoba semakin marak dikalangan remaja yang rata-rata berpendidikan SMU. Upaya penanggulangan perlu dilakukan secara komprehensif. Menimbang hal tersebut maka dikembangkan program desa Bebas Narkoba yang bekerjasama dengan Desa Adat serta pelaku pariwisata di Bali.

   II.            TUJUAN
Program ini bertujuan untuk
a.      Melakukan sosialisasi pada para pengusaha di kawasan pariwisata
b.      Membentuk tim desa wisata bebas narkoba
c.       Membentuk tenaga fasilitator dan promkes tentang penanggulangan narkoba
d.      Pengembangan klinik konseling narkoba
e.      Pembentukan desa binaan bebas narkoba



III.            TEMPAT DAN WAKTU

Kegiatan ini akan dilaksanakan di 3 kawasan wisata yakni Kuta, Sanur, Ubud selama 6 bulan. Akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan serta anggaran.

IV.            KEGIATAN



1.  Sosialisasi pada tokoh masyarkat di kawasan wisata
Advokasi dan sosialisasi akan dilakukan pada tokoh masyarakat di kawasan wisata dengan mengumpulkan Kepala desa, Bendesa Adat, kepala lingkungan, LSM, ketua PKK, Seka truna-truni.
     2. Membentuk tim desa wisata bebas narkoba
Pembentukan tim desa wisata bebas narkoba akan bekerjasama dengan Bupati di 3 wilayah yakni Bupati Badung, Wali Kota Denpasar dan Bupati Gianyar. Agar dibuatkan SK penetapan tim Desa Wisata Bebas Narkoba.

    3. Sosialisasi pada pengusaha hotel pada pengusaha hotel, restaurant, villa, karoke, cafĂ©, night club
Sosialisasi dilakukan pada pengusaha fasilitas pariwisata dilakukan bekerjasama dengan Persatuan hotel dan restaurant Indonesia (PHRI) Bali untuk mengumpulkan serta mengadakan sosialisasi bersama BNN Provinsi dan Kabupaten/Kota

4.    Pelatihan penanggulang narkoba di kawasan wisata bekerjasama dengan BNNP dan BNNK
Pelatihan akan diberikan kepada seka truna-truni di Kawasan Wisata Kuta, Sanur dan Ubud untuk dijadikan fasilitator dalam kegiatan mewujudkan desa wisata bebas narkoba. Kegiatan ini nantinya akan di adakan secara berkelanjutan di masing-masing banjar.

5.      Pengembangan klinik konseling narkoba di puskesmas bagian program IPWL.
Untuk mendapatkan informasi lebih rinci serta mewujudkan layanan promotif dan preventif maka di puskesmas akan dikembangkan program klinik konseling narkoba bagian dari program IPWL. Mereka yang dating diharapkan dapat informasi detail tentang bahaya narkoba serta upaya untuk mengatasi kecanduannya.

         6.     Pembentukan desa binaan bebas narkoba
Desa binaan bebas narkoba akan difasilitatori oleh kelompok fasilitator anti narkoba dan HIV dari Universitas Udayana dengan melibatkan program KKN dari berbagai universitas.