Jumat, 15 Juni 2012

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)… Apa ya?

 http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/09/sarjana-kesehatan-masyarakat-skm-apa-ya/


dengan bangga seorang remaja berjalan keluar area kampus. kemudian naek angkot
menuju tempat kos kosannya. deitengah perjalanan seorang ibu- ibu bertanya “kuliah
di kampus itu ya dek?”
dengan sopan remaja tersebut menjawab ” iya bu…”
“jurusan apa” tanya si ibu lagi.
“FKM bu.. kesehatan masyarakat”
“oohh dokter ya… atau perawat… Apa bidan…??”
(aaaaaaarrrrrrrrrrgggghhhhh)
begitulah kira kira percakapan yang sering dilalui oleh mahasiswa fakultas
kesehatan masyarakat, yang lulusannya akan menyandang gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat. Sakit memang ketika kita dengan bangganya menyandang gelar
seorang mahasiswa yang notabene masyarakat intelektual, yang memiliki tugas
 sebagai agen of change dan agent of social control , namun masyarakat
tidak mengenal spesifikasi jurusannya.
lantas apa sebenarnya tugas dari Sarjana Kesehatan Masyarakat itu?
FKM atau secara internasional dikenal dengan Public Health Faculty adalah
 fakultas yang melahirkan tenaga kesehatan yang bekerja dalam bidang promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.  secara sederhananya seorang sarjana
kesehatan lah yang bertugas dan bertanggung jawab  agar masyarakat tidak
sakit melalui promosi kesehatan yang menyampaikan pesan bpesan
bagaimana cara agar masyarakat MAU dan MAMPU untuk meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri.

bagaimana caranya?

di FKM sendiri terdiri dari 8 peminatan. peminatan disini seperti konsentrasi atau
 pembagian jurusan lebih spesifik lagi.
Administrasi Kebijakan Kesehatan : Spesifikasi analisa kebijakan kebijakan yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, dan pelayanan publik pada dunia kesehatan.
Promosi Kesehatan : Spesifikasi untuk merencanakan program, merencanakan
pendidikan kesehatan dan mempromosikan program program dan cara-cara
untuk meningkatkan derajat kesehatan
Epidemiologi : spesifikasi bagaimana terjadinya penyakit dan pemutusan
 rantai penularan dan kejadian penyakit serta kasus kasus penyakit.
Kesehatan Lingkungan: spesifikasi pada pencemaran tanah air udara
dan penanggulangannya
Kesehatan Reproduksi : spesifikasi pada penyehatan reproduksi baik
wanita dan pria, serta kesehatan kandungan, ibu hamil, dan bayi.
Rekam Medis : pada data data kesehatan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Spesifikasi Kesehatan dan
keselamatan masyarakat pekerja bik sektor informan maupun formal.
Gizi : spesifikasi gizi masyarakat.
jadi secara substansi dan kerja, seorang SKM akan sangat berbeda dengan
 dokter yang lebih bekerja pada bagian kuratif (pengobatan) di dunia kesehatan.
sedangkan seorang perawat bekerja damal bidang rehabilitatif yaitu penyembuhan
Saat ini sarjana kesehatan masyarakat sangat banyak dibutuhkan setelah
disadari bahwa dari seluruh masyarakat. jumlah orang sakit hanya sekitar 15-20%.
sisanya sekitar 85-80% lagi merupakan orang sehat. yang jika tidak dijaga
kesehatannya akan sakit juga.
jadi SKM harus mampu mengajak masyarakat 85-80% tadi untuk menjaga
kesehatannya, yang dimulai dengan personal higiene nya terlebih dahulu.
kemudian menyehatkan sekitarnya sehingga meminimalisir penularan
 penyakit dan kejadian penyakit.
Jadi sekali lagi. SKM itu berbeda dengan dokter dan perawat.

Ilmu kesehatan masyarakat


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Definisi ilmu kesehatan masyarakat (bahasa Inggris: public health) menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) dari adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
8. Kesehatan Reproduksi

sumber wikipedia

Senin, 11 Juni 2012

Peranan SKM dalam sistem jaminan sosial nasional

 
 
Medan, (Analisa). Pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) akan membuat bangsa ini menjadi mandiri. Soalnya, akan berdampak pada peningkatan sistem perekonomian negara dengan tingginya kesempatan kerja dan pertumbuhan pendapatan negara.
Setidaknya, ada beberapa manfaat bagi masyarakat seperti bunga bank menjadi rendah, stabilitas nilai rupiah, investasi meningkat, lapangan kerja bertambah, perbaikan upah dan daya beli naik, investasi sarana kesehatan kian baik, pajak naik, inflasi terkendali, pasar modal naik, yang semuanya berakumulasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Demikian dikatakan Destanul Aulia SKM MBA MEC dalam paparannya di Seminar Keprofesian "Peran Kesehatan Masyarakat dalam SJSN" yang diselenggarakan HMI Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU di Gedung Pengadilan Semu, Jumat (13/1) pagi.

Menurut Destanul, SJSN yang nantinya dikelola BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) menjamin lima hak dasar rakyat Indonesia. Mulai dari Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan Kematian.

Program nasional tersebut, lanjutnya, tentu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Salah satu item, jaminan kesehatan misalnya, praktiknya SJSN tidak saja melakukan tindakan kuratif bagi yang sakit, tapi bagaimana agar rakyat tidak sakit.

Ambil Peran

Di sini, lanjutnya, Fakultas Kesehatan Masyarakat bisa mengambil peran sesuai dengan fungsinya seperti, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan agar tidak menjadi sakit. Termasuk juga soal sanitasi, pemberantasan penyakit, melakukan epidemilogi penyakit, dan lain sebagainya.

"Artinya, lapangan kerja bagi lulusan FKM sangat banyak mulai dari sektor pemerintahan, swasta, rumah sakit, asuransi, perusahaan, LSM dan lembaga pendidikan dan penelitian. Kalaupun saat ini masih berpikir abu-abu, tapi, kondisi ini sangat menguntungkan, karena bisa masuk ke lintas sektor termasuk ketika SJSN ini diberlakukan secara total," jelas Destanul.

Hal serupa juga dikatakan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Ramlan Sitompul SpTHT (KL).

"SJSN ini bakal dilaksanakan secara bertahap. Tahap satu, pada 2014 nanti sudah diberlakukan jaminan kesehatan untuk seluruh warga Indonesia. Sedangkan tahap dua, ada pertengahan 2016, akan dilanjutkan dengan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension dan jaminan kematian," ucapnya.

Jadi nanti, tambahnya, warga yang berada di wilayah mana pun di Indonesia, akan bisa berobat gratis dengan standar pelayanan kesehatan yang dijamin negara. "Bahkan, kalau nanti ada anak yang orangtuanya meninggal, maka keluarga akan mendapatkan jaminan kematian. Ini program yang sangat baik bagi masyarakat," ungkapnya.(nai)