Peningkatan
jumlah penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya terus meningkat. Tindakan nyata
dalam upaya penanggulangannya perlu segera dilakukan. Berbagai langkah telah
dilaksanakan dalam mengatasi peredaran gelap narkoba.
Perhimpunan
Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Daerah Bali turut berperan
aktif dalam mengatasi kondisi ini. Persakmi Bali pada Selasa, 28 Juli 2015
melakukan audensi pada Kepala Badan Narkotika Propinsi Bali serta jajarannya.
Menurut
Ketua Persakmi Bali Sang Gede Purnama, SKM, MSc jumlah penyalahguna narkoba di
Provinsi Bali saat ini mencapai angka 66.785 orang ini berdasarkan survei BNN
dan UI. Kita perlu kerja keras untuk mengatasi masalah ini. Generasi muda kita
sangat rentan terhadap pengaruh narkoba ini. Bali menjadi target peredaran
narkoba internasional sejak lama. Kita perlu tindakan nyata dalam mengatasi ini.
Saat
ini Persakmi Bali mencanangkan program gerakan Kawasan Wisata Bebas Narkoba
yang dalam kegiatannya bekerjasama dengan Badan Narkotika Provinsi dan
Kabupaten. Melalui audensi ini diharapkan ada kesepakatan bersama terhadap
kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya kata beliau menambahkan.
Sementara
itu Kepala BNP Bali Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa, SH mengatakan sangat
senang akan adanya organisasi sepeti Persakmi bersedia mendukung kegiatan
penanggulangan narkoba. Selama ini peredaran narkoba dilakukan oleh mafia yang
sangat tersembunyi. Jadi perlu keterlibatan masyarakat secara aktif untuk
menanggulanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar